Rabu, 08 Agustus 2012

KESANA ...

Aku berdiri sendirian 
Kala itu gelap memang
Terasa hanya angin yang menemaniku untuk berdua bersamaMu
Tangan dan kakiku basah 
Wajahku basah pula ikut bersiap untukMu
Ku pejamkan mata ini 
Ku ucapkan untaian kata
UntukMu ...
Helaian panjang penuh warna kesucian
Tempatku bertemu denganMu kala itu
Ku usap perlahan wajahnya
Lembut ...
Penuh Kenyamanan ...
Pipiku basah membayangkan Kau bawa aku tiba-tiba
Bawa aku untuk pergi kesana ...
Bersama dua orang yang kau ciptakan
Beruntung sekali diriku
Kau ciptakan mereka untukku
Rasa tak mampu tak habis berkunjung selalu
Bersitan kelemahan selalu menyapaku
Kala aku mulai berimajinasi tapi berarti
Yang Maha Pembuat Bentuk yang indah 
Hanya Engkaulah yang mendengarkanku 
Hanya Engkau yang bisa mengerti aku
Jutaan rinduku padaMu 
Tersimpan aman dalam jiwa 
yang tak mampu hidup tanpaMu
Aku ingin kesana ...
Ingin sekali ...
Jutaan Manusia telah merasakan itu
Kapankah aku
Mencium Tanah Suci 
Bertemu denganMu lebih dekat
Bersama Saudara-saudaraku 
Yang belum pernah kulihat
tapi hati kita terikat
Ya Allah ...
Do'aku hanya kepadaMu
Hanya padaMu ku berserah
Jangan buat aku manja
Uji aku ..
Agar suatu saat nanti
Kau bawa aku dan mereka (berdua)
dan mereka (semua)
Tiba-tiba tak terduga
Kesana ...



Mualaf Cassiano: Melihat Kabah Membuatku Terus Menangis

Ka'bah (Tanah Suci Mekah)


sumber REPUBLIKA.CO.ID : Perjalanan spiritual untuk menjadi mualaf seringkali menggetarkan kalbu. Itu pula yang dialami oleh mualaf asal Brasil bernama Cassiano. Berikut adalah penuturannya menemukan hidayah:
Berada di Dubai seolah saya mendapatkan hidayah. Selepas dua bulan tinggal di Dubai, saya memeluk agama Islam dan mengucapkan syahadah karena begitu nyata sekali bahwa saya berada di jalan yang salah, melakukan perkara yang salah dan Islam menjelaskannya. Begitu transparan sekali.
Di tempat ini, aku menemukan saudara sekaligus teman terbaik. Namanya, Adel. Dia membantu saya dalam segala hal dan di setiap langkah. Kami banyak sekali berbincang. Alhamdulillah, dia merupakan rekan terbaik saya. Dia mengajar saya tentang Islam.
 Perkara pertama yang saya tanyakan berkaitan Islam ialah "Adakah kita perlu shalat setiap hari?"
 Dia berkata, "Ya".
 Saya mengulangi pertanyaan saya, "Anda shalat setiap hari?!"
 Dia menjawab "Ya, setiap hari".
Apa yang paling menarik bagi saya dalam Islam ialah wudhu.Karena kita mandi untuk banyak perkara dalam hidup. Kita mandi untuk pergi kerja. Kita mandi untuk bertemu teman. Kita juga mewangikan diri kita dan sebagainya. Tetapi kita tidak melakukan perkara ini ketika kita menemui Tuhan kita, kita tidak mandi untuk bertemu Tuhan, mengapa? Kita harus melakukannya. Jika ingin menemui raja, sudah pasti Anda akan mewangikan diri. Karena itulah jika ingin bertemu Tuhan, sudah tentu kita tidak akan menemui-Nya dengan keadaan diri yang kotor.
Saya merupakan anak tunggal dalam keluarga. Saya menemui saudara dalam Islam seperti hubungan saya dengan Adel. Ibu saya juga tidak pernah menemui Adel, tetapi dia berkata, "Cassiano, kamu telah mempunyai seorang saudara, maka dia juga adalah anak saya.Kini dia saya anggap sebagai anak saya".
Kami sungguh gembira dapat bertemu. Ia seperti sesuatu yang telah direncanakan. Allah telah merencanakan segalanya dan Dia punya rencana untuk menjalin hubungan antara manusia. Dia membawa saya keluar dari Brasil, dari Rio de Janeiro dan menempatkan saya di Dubai tanpa mengeluarkan sedirham uang sekalipun. Saya pulang ke Brasil dan kemudian kembali lagi ke Dubai tanpa biaya apa pun. Allah pasti telah merencanakannya untuk saya. Saya berusaha untuk memastikan bahwa semuanya berjalan menurut ketetapan-Nya.
Saya menunaikan shalat jamaah pada hari Jumat disebuah masjid besar di Sharjah. Masjid dipenuhi dengan ribuan orang, dan ketika saya selesai melafazkan syahadah, dan mereka tahu bahwa saya dari Brasil. Semua mengatakan seperti "Dia dari Brasil, dia main sepakbola."
Semua datang mengucapkan selamat kepada saya. Hampir dua jam saya berdiri menerima pelukan, ciuman dan ucapan tahniah dari mereka, malah ada yang menghadiahkan buku. Begitu mengharukan. Setiap orang seperti saudara saya. Saya anak tunggal, kini saya punya ramai saudara, Alhamdulillah, saya sungguh merasa bahagia.
Saya punya keluarga di Dubai. Keluarga Adel adalah seperti keluarga saya. Kini saya punya dua ibu, dua ayah dan mereka benar-benar melayani saya seperti anak mereka..
Secara jujur saya temui kedamaian di sini, yang tidak saya temui di sana. Rekan yang benar, saudara yang benar yang tidak saya miliki di Brasil. Saya punya teman sebelum ini yang menemani saya ke bar atau ke pesta, hanya untuk ini. Kini setelah memeluk agama Islam dan pulang ke Brasil, mereka berkata, "Cassiano tidak lagi minum. Dia telah menjadi seorang muslim. Jangan ajak dia." Mereka menjauhkan diri dari saya. Hal ini merupakan pilihan buat saya. Allah telah memilih yang terbaik untuk menjadi teman saya.
Sekarang saya tidak lagi bisa tinggal di satu tempat yang tidak punya masjid. Masjid telah menjadi sesuatu yang mempesonakan bagi saya. Ia merupakan suatu yang indah dan menakjubkan.
Suatu hari seorang teman bernama Syeikh Yahya menelepon saya dan berkata, "Cassiano, telepon nomor ini, mereka akan melakukan umrah". Saya pun menelepon, seorang bernama Ahmad menjawab dan berkata, "Mohon maaf karena rombongan kami telah lengkap 15 orang".
Saya berkata, "Benar demikian?"
Dia berkata, "Ya." Kemudian dia bertanyakepada saya, "Siapa nama anda?"
Saya berkata, "Saya Cassiano dan saya benar-benar ingin melakukan umrah. Ini merupakan sesuatu yang baru buat saya. Saya baru memeluk Islam kira-kira 3 tahun."
Dia menelepon saya pagi keesokan harinya dan berkata, "Ada seorang yang tidak dapat pergi. Oleh karenanya anda bisa mengantikan tempatnya."
Alhamdulillah, Allah memudahkan perjalanan saya. Alhamdullah, Allah lah yang memelihara saya. Saya benar-benar dapat merasakannya. Saya merasakan bahwa Allah lah yang menjaga kehidupan saya dan diri saya.
Kami tiba di Madinah. Hotel penginapan kami berdekatan dengan masjid Nabi Muhammad Saw. Kami merasa gembira karena dapat berdekatan dengan tempat mulia itu. Ia begitu baik sekali dan orang-orang di Madinah begitu ramah sekali. Mereka membuka salah satu pintu untuk kami supaya kami bisa melihat bagian dapat menyaksikan makam Nabi Muhammad Saw.
Polisi yang berdiri di sisi kubur memberitahu saya, "Marilah ke sini dan ucapkan Assalamualaikum ke atas Nabi". Sayapun melakukannya dan berdoa semoga Allah memberikan bimbingan buat ibu dan bapa dan semua orang, saya merasa lapang dan mulai menangis.
Selepas ini, kami tinggal tiga hari di Madinah dan mulai perjalanan menuju Mekah untuk bersalin pakaian Ihram. Ketika memasuki Haram dan melihat Ka'bah, yang kebetulan masuk waktu zuhur, semua berbaris untuk menunaikan shalat bersama. Saya melihat Ka'bah, saya menangis kembali dan menangis sepanjang menunaikan shalat. Saya tidak tahu. Yang terjadi seolah-olah seperti melakukan shalat lima waktu setiap hari ke arah tersebut dan saya berada di situ dan seperti tempat yang lama. Ia merupakan tempat yang istimewa. Ini merupakan semua perkara dalam Islam yang saya yakini, semuanya ada di sini. Bagi saya, ia merupakan sebuah tempat yang terbaik di muka bumi ini. Saya benar-benar gembira karena dapat berada di Madinah dan Makkah. Sungguh mempesonakan dan saya sungguh gembira.
Keimanan saya menyebabkan saya terus hidup, terus terjaga, dan memberikan saya harapan. Saya sungguh-sungguh mencintai Allah.

PERBANYAK SUJUD


Sumber REPUBLIKA.CO.ID , Oleh Jauhar Ridloni Marzuq

Sujud
Dikisahkan oleh Rabiah bin Ka’ab al-Aslami, bahwa pada suatu malam ia pernah menyediakan seember air wudhu dan keperluan-keperluan lain yang dibutuhkan Rasulullah SAW. Melihat kebaikan yang dilakukan oleh Rabiah, Rasulullah berkata kepadanya, “Mintalah sesuatu dariku, wahai Rabiah.”

Rabiah pun menyebutkan permintaannya. “Wahai Rasulullah, aku minta agar Allah menjadikanku sebagai pendampingmu di surga kelak.” Rasulullah bertanya lagi, “Apakah tak ada permintaan selain itu?”
“Tidak ada, wahai Baginda Nabi. Hanya itu yang ingin aku minta darimu,” jawab Rabiah. “Jika demikian, maka jagalah dirimu untuk memperbanyak sujud.” (HR Muslim).
Sujud pada hakikatnya bukanlah sekadar gerakan dan ritual yang ada dalam shalat. Lebih dari itu, sujud adalah salah satu bentuk kepasrahan secara total dengan merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan keagungan Allah yang Mahakuasa. Sujud merupakan bentuk pengharapan rida dan cinta dari Zat Yang Maha Melihat, serta bentuk syukur atas beragam nikmat Allah, dan kecemasan dari azab Allah yang Mahadahsyat.
Sujud ialah bukti keimanan seorang Mukmin. “Sesungguhnya orang yang benar-benar beriman kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu, mereka segera bersujud seraya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka tidak menyombongkan diri.” (QS al-Sajdah [32]: 15).
Selain itu, sujud juga merupakan bukti nikmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. “Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dari keturunan Ibrahim dan Israil (Ya’qub), dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS Maryam [19]: 58).
Sujud juga momen paling intim antara seorang hamba dengan Tuhannya. “Sesungguhnya saat yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang bersujud.” (HR Muslim). Karena sujudlah, seorang manusia mendapat predikat Ibadurrahman, hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang, dan dijamin masuk surga. “Dan Ibadurrahman (hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang) ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan, mereka adalah orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS al-Furqan [25]: 63-64).
Dengan sujud pula Allah mengangkat derajat para sahabat Rasul dan menjadikan mereka sebagai golongan paling mulia dalam sejarah umat manusia. “Muhammad itu adalah utusan Allah. Dan, orang-orang yang bersamanya bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang dengan sesama mereka. Kamu melihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.” (QS al-Fath [48]: 39).Wallahu a’lam.

ALLAH DULU , ALLAH LAGI , ALLAH TERUS :)

Saya kembali dengan postingan artikel islam, bangga sekali saya hari ini, karena baru kali ini gua ngepost artikel islam hasil ketikan gua sendiri yah meskipun topik yang gua angkat itu hasil dari gua nonton acara tausiahnya Ustadz Yusuf Mansyur hehe, nah sedangkan artikel teladan islam selain yang ini yang gua post di blog gua, itu semua copy paste, tapi tenang gua cantumin kok sumbernya :D
Baik Mari kita mulai saja ...

Agak bingung pasti dengan judul postingan gua kali ini, sama deh, gua juga awalnya bingung pas Ust. Yusuf Mansyur di sebuah acara televisi bertausiah yang kebetulan tema yang diambil sama Ustadz yah itu tadi , ALLAH DULU, ALLAH LAGI, ALLAH TERUS hehe. Tapi setelah gua ikutin acaranya ya kalo nggak salah sekitar satu jam kedepan waktu itu.

ALLAH DULU

Judul ini emang buat penasaran, ternyata setelah gua simak acaranya ini berhubungan sama permintaan seseorang, jadi intinya kalo kita minta sesuatu ke Allah dulu baru ke manusia. Tapi maksudnya disini bukan minta dikabulin sama manusia melainkan meminta bantuan dengan pekerjaan, kalo minta bantuan untuk dikabulin sama manusia sih jatohnya syirik entar, naudjubillah mindzalik!!!.
Jadi kalo kita semua lagi punya keinginan terhadap sesuatu, misalnya kita lagi pengen banget punya handphone bagus, nah usahakan keinginan itu paling pertama disampaikannya ke Allah SWT lewat doa kita bukan ke yang lain, setelah itu barulah kita berusaha (ikhtiar) jangan lupa Bismillah buat dapetin apa yang kita mau tadi . hehe.
Subhanallah ... :)

ALLAH LAGI

Judul setelah koma pertama juga rada-rada mengundang buat tahu apa maksudnya, Allah lagi??? gua aja pas baca dahi gua mengernyit seketika haha. ternyata maksud dari kalimat itu adalah, setelah kita minta lewat doa sama Allah SWT dan Alhamdulillah dikabulkan jangan sampe kita lupa siapa yang telah memberikan kita ini semua, yang paling berperan paling utama dari semua doa kita yang terkabul itu tak lain adalah Allah SWT. Dan Ustadz YM (sapaan akrab Ust. Yusuf Mansyur) juga bilang ditengah-tengah tausiahnya, setelah doa terkabul sebaiknya kita ucap Alhamdulillah terus lapor deh sama Allah SWT lewat doa lagi pastinya, jadi setelah Allah SWT, Allah lagi yah :)

ALLAH TERUS

Nah judul yang ada setelah koma kedua juga ada lagi, bingung juga tapi penasaran, dua judul diatas udah ngerti lah yah haha. Nah yang ketiga ada lagi, Allah terus???.
Sesi terakhir Ustadz YM jelasin apa makna dari Allah terus, maksudnya itu setelah kita berdoa mengenai keinginan kita kepada Allah SWT, Ikhtiar, Tawakal, doa terkabul, keinginan kita tercapai, lalu kita beryukur sama Allah dengan semua yang telah diberikanNya kepada kita, cukup??? tentunya nggak, masih ada lagi yang harus kita inget, hanya sampai disitukah??? Allah memberikan kita nikmat yang tidak bisa kita hitung jadi bukan hanya nikmat yang baru tadilah kita rasakan melainkan nikmat Allah itu sangat amat banyak sekali buat kita. Jadi setelah kita bersyukur, kita pun harus terus berdoa sama Allah SWT dan lapor apa saja yang kita alami setelah itu sama Allah tentunya melalui doa, jangan utamakan dunia dulu tapi ingat ALLAH SW lah yang harus jadi yang pertama. Tanamkan itu semua didalam hati yah Ukhti :)

Alhamdulillahirabbilalamin , Itu kira-kira penjabaran singkat mengenai judul postingan yang memang sedikit membuat kita penasaran, meskipun singkat buat para sahabat, faktor lupa juga karena acaranya udah lama bgt, sedangkan inget pengen psting baru kali ini hahaha.

Baik cukup sekian , terimakasih

Silahkan Follow Ustadz Yusuf Mansyur disini ...

BILA MALAIKAT MENCABUT NYAWA


Baginda Rasullullah s.a.w. bersabda: "Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai kelutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."

                Sambung Rasullullah s.a.w.. lagi: "Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail A.S. akan menebarkan sayapnya yang disebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada disekelilinginya. Ini adalah kerana sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibrail A.S."

                Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail A.S. akan menebarkan sayap disebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang disekelilinginya. Ini adalah kerana terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya.

                Dari sebuah hadis bahawa apabila Allah s.w.t. menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata:

                "Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini kerana orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah s.w.t." Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada Allah s.w.t. dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu. Lalu Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud: "Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain."

                Sebaik saja malaikat maut mendapat perintah Allah s.w.t. maka malaikat maut pun cuba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu.

                Maka berkata tangan: Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan."

                Oleh kerana malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata:

                "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu."

                Apabila gagal malaikat maut, mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut cuba pula dari arah telinga. Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir."

                Akhir sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takutkan Allah."

                Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah s.w.t. Kemudian Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud: "Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu." Sebaik saja mendapat perintah Allah s.w.t. maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan Asma Allah s.w.t.

                Sebaik saja melihat Asma Allah dan cintanya kepada Allah S.W.T maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang.

                Abu Bakar R.A. telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abu Bakar R.A: "Roh itu menuju ketujuh tempat:-

 1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin.
 2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus.
 3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyina.
 4. Roh para shuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut kehendak mereka.
 5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.
 6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
 7. Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka diseksa berserta jasadnya hingga sampai hari Kiamat."

 Telah bersabda Rasullullah s.a.w.: Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya:-

 1. Orang-orang yang mati syahid.
 2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan ramadhan.
 3. Orang berpuasa di hari Arafah.
Tanda-Tanda Saat-Saat Kematian

“Bagaimana kamu kufur (ingkar) dengan Allah dan adalah kamu itu mati maka kamu dihidupkan, kemudian kamu dimatikan kemudian kamu dihidupkan kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan” (Surah Al-Baqarah : Ayat 28)
Adapun tanda-tanda kematian mengikut ulamak adalah benar dan ujud cuma amalan dan ketakwaan kita sahaja yang akan dapat membezakan kepekaan kita kepada tanda-tanda ini.
Rasulallah SAW diriwayatkan masih mampu memperlihat dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara lansung akan kesukaran menghadapi sakaratulmaut dari awal hinggalah akhirnya hayat Baginda.
Imam Ghazali rahimahullah diriwayatkan memperolehi tanda-tanda ini sehinggakan beliau mampu menyediakan dirinya untuk menghadapi sakaratulmaut secara sendirian. Beliau menyediakan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wuduknya serta kafannya sekali cuma ketika sampai bahagian tubuh dan kepala sahaja beliau telah memanggil abangnya iaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk menyambung tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk mengkafankan bahagian mukanya.
Adapun riwayat-riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah s.w.t. tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan adalah untuk menjadikan kita umat Islam supaya dapat bertaubat dan bersedia dalam perjalanan menghadap Allah s.w.t. Walaubagaimanapun semua tanda-tanda ini akan berlaku kepada orang-orang Islam sahaja manakala orang-orang kafir iaitu orang yang menyekutukan Allah nyawa mereka ini akan terus di rentap tanpa sebarang peringatan sesuai dengan kekufuran mereka kepada Allah s.w.t.
Adapun tanda-tanda ini terbahagi kepada beberapa keadaan:
Tanda 100 hari sebelum hari mati.
Ini adalah tanda pertama dari Allah s.w.t. kepada hambanya dan hanya akan disedari oleh mereka-mereka yang dikehendakinya. Walaubagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini cuma samada mereka sedar atau tidak sahaja. Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh iaitu dari hujung rambut sehingga ke hujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil.
                Contohnya seperti daging lembu yang baru disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya lazat dan bagi mereka sedar dan berdetik di hati bahawa mungkin ini adalah tanda mati maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sedar akan kehadiran tanda ini.
Bagi mereka yang tidak diberi kesedaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu sahaja tanpa sebarang munafaat. Bagi yang sedar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memunafaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.
Tanda 40 hari sebelum hari mati
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arash Allah s.w.t. Maka malaikatmaut akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaannya ke atas kita antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang masa.
Akan terjadi malaikatmaut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun malaikatmaut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.
Tanda 7 hari
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-tiba ianya berselera untuk makan.
Tanda 3 hari
Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita iaitu diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.
Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bahagian hujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.
Tanda 1 hari
Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang iaitu di kawasan ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.
Tanda Akhir
                Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bahagian pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikatmaut untuk menjemput kita kembali kepada Allah s.w.t. yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula. Seelok-eloknya bila sudah merasa tanda yang akhir sekali, mengucap dalam keadaan qiam and jangan lagi bercakap-cakap.
                Sesungguhnya marilah kita bertaqwa dan berdoa kepada Allah s.w.t. semoga kita adalah di antara orang-orang yang yang dipilih oleh Allah yang akan diberi kesedaran untuk peka terhadap tanda-tanda mati ini semoga kita dapat membuat persiapan terakhir dalam usaha memohon keampunan samada dari Allah s.w.t. mahupun dari manusia sendiri dari segala dosa dan urusan hutang piutang kita.
                Walaubagaimanapun sesuai dengan sifat Allah s.w.t. yang Maha Berkuasa lagi Maha Pemurah lagi maha mengasihani maka diriwatkan bahawa tarikh mati seseorang manusia itu masih boleh diubah dengan amalan doa iaitu samada doa dari kita sendiri ataupun doa dari orang lain. Namun ianya adalah ketentuan Allah s.w.t. semata-mata.
                Oleh itu marilah kita bersama-sama berusaha dan berdoa semoga kita diberi hidayah dan petunjuk oleh Allah s.w.t. serta kelapangan masa dan kesihatan tubuh badan dan juga fikiran dalam usaha kita untuk mencari keredhaan Allah s.w.t. samada di dunia mahupun akhirat. Apa yang baik dan benar itu datangnya dari Allah s.w.t. dan apa yang salah dan silap itu adalah dari kelemahan manusia itu sendiri.

(sumber : cerita teladan 
.
.
.

.

.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes