Jumat, 20 Juli 2012

ANALISIS BUKTI TRANSAKSI

Akuntansi memiliki beberapa tahapan untuk mencapai tujuan akhirnya yakni laporan keuangan, diantaranya adalah tahap pencatatan (bukti transaksi, jurnal, buku besar), tahap pengikhtisaran (neraca saldo, jurnal penyesuaian, jurnal penutup, penutupan buku besar, neraca sisa setelah penutupan, kertas kerja), dan tahap pelaporan (menyusun laporan keuangan). Sekarang waktunya saya membahas penganalisaan bukti transaksi, dimana bukti transaksi merupakan sumber dimana kita mengetahui apa saja yang telah terjadi di perusahaan dan sebagai bahan untuk melanjutkan tahapan-tahapan. 
Bukti transaksi itu ada beberapa jenis , diantaranya adalah :

1. KWITANSI 

Kwitansi adalah tanda bukti terjadinya transaksi yang harus di tanda tangani oleh si penerima uang, kwitansi yang asli diserahkan kepada si pembayar sedangkan bagian potongan/sus nya disimpan oleh pihak yang menerima uang. Kwitansi juga biasanya harus dibubuhi materai dalam jumlah tertentu.

Kwitansi 
2. NOTA KONTAN 

Nota kontan merupakan tanda bukti pembelian barang secara tunai yang dibuat oleh si penjual barang yang mana nota yang asli diberikan kepada pembeli sedangkan tembusan/copy disimpan oleh si penjual barang.

Nota Kontan

3. FAKTUR 

Faktur adalah tanda bukti pembelian barang secara kredit. faktur ini terbagi menjadi dua yakni faktur pembelian dan faktur penjualan. Pada hakikatnya antara kedua faktur tersebut sama saja, yang membedakan adalah faktur yang di simpan oleh si penjual itu disebt sebagai faktur penjualan sedangkan faktur yang diberikan kepada si pembeli disebut faktur pembelian. Sama halnya dengan nota kontan, faktur yang asli diberikan kepada pembeli (faktur pembelian) sedangkan yang tembusannya disimpan oleh penjual (faktur penjualan)

Faktur 

4. NOTA KREDIT DAN NOTA DEBIT 

Nota kredit adalah tanda bukti pengurangan piutang karena terjadinya pengembalian barang atau penurunan harga karena adanya barang yang rusak atau tidak sesuai dengan spesifikasi pesanan. Bukti ini biasanya dikeluarkan dan ditanda tangani oleh pihak penjual dan penjual yang mengurangi piutang si pembelinya. 
Nota Debit adalah bukti transaksi yang menunjukan penguarangan utang karena adanya pengembalian barang atau penurunan harga adanya barang yang rusak atau tidak sesuai dengan spesifikasi pesanan. bukti ini dikeluarkan dan ditanda tangani oleh pihak pembeli yang mengurangi jumlah utang si pembeli. sama halnya dengan faktur dan nota kontan, nota debit dan nota kredit juga memiliki dua bagian, yang mana bagian aslinya itu diberikan kepada pihak yang menerima nota dan bagian tembusan/copy disimpan oleh pihak yang mengeluarkan nota tersebut. 

Nota Debit

Nota Kredit
5. CEK

Cek merupakan surat perintah dari pemegang rekening giro (penyimpan dana/pemilik uang) kepada bank tempat penyimpanan uang untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk diberikan kepada pemegang cek tersebut.Cek ini sama dengan kwitansi, ada dua bagian, yakni bagian lembaran ceknya yang diegang oleh penerima uaang sedangkan sus/potongannya dipegang oleh pembayar cek (pemilik dana).

Cek (Bank Danamon)
6. MEMO

Memo merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan untuk bagian lain yang ada di perusahaan yang berisi perintah untuk pencatatan suatu transaksi yang terjadi.

Bukti Memo

7. BILYET GIRO 

Bilyet giro merupakan bukti transaksi yang digunakan sebagai alat pembayaran dengan cara memindahkan saldo rekening pembayar ke rekening penerima. Sama halnya seperti cek, bilyet giro juga memiliki dua bagian yakni lembaran bilyet yang akan disimpan oleh penerima uang sedangkan bagian potongannya disimpan oleh pembayar.

Bilyet Giro (BRI)
Itulah diantaranya jenis-jenis bukti transaksi yang nantinya akan dilanjutkan ke proses pencatatan .


1 komentar:

Xclmedia mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

.
.
.

.

.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes